Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 09:18:38【Kabar Kuliner】115 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Lovely Daisy. ANTARA/HO-Kementerian Kese

Namun pada prinsipnya cacingan ngak langsung menyebabkan kematian. Ada penyakit infeksi lain yang diperburuk dengan adanya kondisi cacingan karena status gizinya buruk...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut infeksi cacingan yang masih banyak ditemukan pada masyarakat terjadi akibat sanitasi buruk dan kebersihan diri yang rendah.
"Siklus penularan cacingan ini sebenarnya sangat mudah diputus. Kuncinya ada pada kebersihan diri dan lingkungan. Anak-anak perlu dibiasakan mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan kuku, menggunakan alas kaki saat bermain, serta mengonsumsi makanan yang bersih," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kemenkes Lovely Daisy di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, pemerintah telah menyediakan obat cacing gratis bagi balita melalui posyandu, yang diberikan bersamaan dengan vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus. Program tersebut, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya nasional untuk memutus rantai penularan cacingan sejak dini dan memastikan setiap anak tumbuh dalam kondisi sehat.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Lovely Daisy menambahkan bahwa status gizi dan kesehatan anak memiliki hubungan yang sangat erat.
Anak yang kekurangan gizi akan lebih mudah terserang penyakit, kata dia, sementara anak yang sering sakit cenderung mengalami penurunan gizi.
Karena itu, menurut dia, peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat penting dalam memastikan tumbuh kembang anak terpantau dengan baik, mulai dari memberikan makanan bergizi seimbang, memastikan imunisasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hingga mengenali gejala penyakit sedini mungkin.
"Anak yang kurang gizi akan lebih mudah sakit, dan anak yang sering sakit akan semakin kekurangan gizi. Namun pada prinsipnya cacingan ngak langsung menyebabkan kematian. Ada penyakit infeksi lain yang diperburuk dengan adanya kondisi cacingan karena status gizinya buruk, kemudian penyakitnya menjadi semakin berat dan dapat berakibat pada kematian," kata Lovely Daisy.
Baca juga: Kemenkes: Terapkan PHBS dan makan Albendazol guna cegah cacingan
Suka(82364)
Artikel Terkait
- BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Rutan Cipinang
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura

Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T